Pada
pembahasan sebelumnya, telah kita ketahui bersama berbagai peranan teknologi
informasi dalam perubahan masyarakat. Kerap kali kita menemui berbagai
permasalahan terkait pemanfaatan teknologi informasi yang dipergunakan secara
serampangan, baik dalam penyajian informasi, isi pesan, dan berbagai
kepentingan yang tidak bertanggungjawab lainnya.
Hal tersebut
disebabkan perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, sehingga kita
tidak mempunyai cukup waktu untuk bereaksi terhadap perkembangan tersebut,
termasuk dalam mempersiapkan sumber daya manusia dan masyarakat yang
bertanggungjawab dan beretika teknologi informasi dan komunikasi. Sehingga
untuk memanfaatkan produk informasi, kedepannya diperlukan adanya kemampuan
khusus bagi setiap orang dalam memilih, mengolah dan menyerap informasi yang
bermanfaat untuk kepentingan masyarakat.
Penulis
mengidentifikasikan beberapa permasalahan tersebut sebagai berikut:
1.
Sumberdaya Manusia
Telah kita
ketahui bersama bahwa konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi
yang begitu pesat adalah menyiapkan sumberdaya manusia yang memadai baik
kaulitas (kapasitas pribadi) dan kuantitasnya (menanggapi berbagai kebutuhan
masyarakat, dan dunia industri).
Sumberdaya
manusia dalam konteks era teknologi informasi dipersiapkan untuk mengantisipasi
dan mengatasi dampak negatif perkembangan teknologi khususnya teknologi
informasi dan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga perlu
dikenalkan, dipraktekkan dan dikuasi sedini mungkin agar ia mampu menggunakan,
menjaga, dan merawat produk teknologi informasi dan komunikasi, serta mampu
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mendukung proses
pembelajaran dan kehidupannya, termasuk apa implikasinya saat ini dan dimasa
yang akan datang.
Secara
khusus, PUSKUR merumuskan tujuan khusus mempelajari teknologi informasi dan
komunikasi adalah:
-
Menyadarkan siswa akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yang terus berubah sehingga siswa dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan
mempelajari teknologi informasi dan komunikasi sebagai dasar untuk belajar
sepanjang hayat.
-
Memotivasi kemampuan siswa untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, sehingga siswa bisa melaksanakan
dan menjalani aktifitas kehidupan sehari-hari secara mandiri dan lebih percaya
diri.
-
Mengembangkan kompetensi siswa dalam menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar, bekerja, dan berbagai aktifitas
dalam kehidupan sehari-hari.
-
Mengembangkan kemampuan belajar berbasis teknologi informasi dan komunikasi,
sehingga proses pembelajaran dapat lebih optimal, menarik, dan mendorong siswa
terampil dalam berkomunikasi, terampil mengorganisasi informasi, dan terbiasa
bekerjasama.
-
Mengembangkan kemampuan belajar mandiri, berinisiatif, inovatif, kreatif, dan
bertanggungjawab dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi untuk
pembelajaran, bekerja, dan pemecahan masalah sehari-hari.
Sebagai
sebuah rancangan kurikulum, hal diatas merupakan sebuah rumusan ideal yang
realitasnya bergantung pada kondisi di lapangan (sekolah, keluarga, dan
masyarakat). Sehingga diperlukan sebuah usaha bersama, termasuk pelajar sendiri
untuk memahami dan senantiasa membelajarkan diri dan masyarakat sejalan dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
Ada tujuh
keterampilan dasar yang tampaknya diperlukan untuk dapat hidup pada abad
teknologi informasi dan komunikasi disamping keterampilan tradisional seperti
membaca, menulis, dan menghitung. Ketujuh keterampilan itu adalah : 1) Berfikir
dan berbuat secara kritis; 2) Kreativitas; 3) Kolaborasi; 4) Saling pengertian
lintas budaya; 5) Komunikasi; 6) Menggunakan komputer; dan 7) Karir dan
Belajar meyakini kemampuan sendiri.
Adapun
jenis-jenis program komputer yang perlu dikuasai dapat dilihat sebagai berikut
:
a.
Computers/network computer
b.
Video production equipment
c.
Database software ( e.g. Microsoft Access, Informix)
d.
Internet/Word Wide Web
e.
Project management software (e.g. MS Project)
f.
Knowledge management (e.g. Inference, Verity, Knowlix)
g.
Decision support software (e.g. Cognos)
h.
Presentation software (e.g. PowerPoin)
i.
Graphics software (e.g. Adobe Illustrator)
j.
Data Visualization (e.g. Visual Insights)
k.
Dekstop Publishing (e.g. Aldus PageMaker)
l.
Word processing software (e.g. Word, WordPerfect)
m.
Spreadsheet software (e.g. Excel)
n.
Videoconferencing (e.g. PictureTel)
o.
Groupware (e.g. Lotus Notes)
p.
Remote collaboration software (e.g. Net Meeting)
2.
Etika Teknologi Informasi
Permasalahan
yang kerap menjadi isu terbesar dalam era teknologi informasi ini adalah tindak
penyimpangan berupa pencurian password, pemalsuan account, penyadapan jalur komunikasi, sistem
komputer dan informasi dibajak, perusakan situs (cracked), spamming/
junk mail, virus, program perusak (malicious code), HAKI dan copyright disalahgunakan, pornography, pemalsuan
uang, money laundring,
maupun pemalsuan identitas. Penyimpangan-penyimpangan tersebut dikenal dengan
istilah cyber crimes.
Penanggulangan
cyber crimes
dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
-
Melakukan modernisasi hukum pidana nasional beserta hukum acaranya, yang
diselaraskan dengan konvensi internasional yang terkait dengan kejahatan
tersebut.
-
Meningkatkan sistem pengamanan jaringan komputer nasional sesuai standar
internasional.
-
Meningkatkan pemahaman serta keahlian aparatur penegak hukum mengenai upaya
pencegahan, investigasi, dan penuntutan perkara-perkara yang berhubungan dengan
cyber crimes.
-
Meningkatkan kesadaran warga negara mengenai masalah cyber crimes serta
pentingnya mencegah kejahatan tersebut terjadi.
-
Meningkatkan kerjasama antar negara, baik bilateral, regional, maupun
multilateral, dlam upaya penanganan cyber
crimes, antara lain melalui perjanjian ekstradisi dan mutual assistance treaties.
Pemahaman
mengenai etika teknologi informasi ini perlu ditanamkan sejak dini dan
berkelanjutan kepada pelajar, sebagai sebuah langkah dalam mempersiapkan sumber
daya manusia yang bertanggung jawab dan beretika teknologi informasi.
3.
Data dan Informasi yang Bertanggung Jawab
Dalam etika
profesi dan keilmiahan, dan tidak terlepas dari etika teknologi informasi
diatas, kita mengetahui bahwa penyajian data informasi hendaklah disajikan
secara benar dan lengkap (baik referensi maupun validitas data-datanya). Namun
kecendrungan dari pemanfaatan teknologi informasi khususnya internet, banyak
ditemukan berbagai tulisan yang cenderung ”di copy-paste”, sehingga dikarenakan seringnya
data tersebut diambil dan dipindahkan-pindahkan, muatannya banyak yang
berubah-ubah.
Menanggapi
hal tersebut, dimulai dari civitas akademika (dosen, guru, dan mahasiswa)
hendaknya memulai usaha perbaikan ini dengan cara memberikan himbauan dalam
berbagai tulisannya, dan melampirkan berbagai data yang benar serta lengkap,
dimana usaha ini dimulai dari diri kita sendiri.
4.
Remaja dan Perkembangan Teknologi Informasi
Beberapa,
atau sebagian besar, atau bahkan semua muatan remaja di media massa akhirnya
akan menemukan jalan ke dunia online ynang dinikmati oleh para remaja.
Pernyataan
tersebut dapat kita temui dengan mudah di era teknologi informasi dan
komunikasi dewasa ini, dikarenakan sasaran dari berbagai media tersebut adalah
kalangan remaja. Dampaknya adalah sebagaian besar aktivitas remaja diluar
kegiatan sekolah adalah menonton TV (dengan berbagai tayangan yang jauh dari
nilai-nilai edukatif), menggunakan internet (tren Face Book, friendsters,
game online, mengunduh video, music, dsb), mendengar musik MP3/MP4, mendengar
radio, membaca majalah remaja, dan membaca komik. Terlebih kesemua layanan
tersebut telah menjadi beberapa fitur menarik yang tersedia lewat handphone.
Bahkan yang
lebih berbahaya lagi para remaja cenderung meniru berbagai trend atau budaya
asing, berkenalan dan berkorespondensi dengan orang asing yang berbahaya,
hingga masalah perekaman, penyebaran, dan akses video-video porno yang
dilakukan oleh remaja kita, di Indonesia ini.
Berikut
profil pornografi remaja yang dihimpun oleh gerakan JBDK:
-
500+ video porno dengan 100% berisi content lokal
-
90%nya dibuat pelajar/ mahasiswa, dengan kecenderungan pelaku semakin muda.
-
Merata sampai kepelosok, dengan modus ”eksperimental
youth”.
-
Pemborosan. Contoh: 19,6 juta video mesum ME-YZ didownload dari youtube.com/ bulan di tahun 2006.
jika biaya download minimal Rp. 1000,- = 19,6 milyar.
Beberapa hal
diatas merupakan krisis remaja yang perlu kita bendung, dan perlahan
diminimalisir melalui sebuah usaha bersama, baik pemerintah, sekolah,
masyarakat, pemuka agama, dan orangtua. Pemerintah sebagai kekuatan terbesar
dalam konteks penyelenggaraan kehidupan bernegara dapat melakukan langkah
antisipasi berupa memprioritaskan konten yang ramah anak, pendidikan,
pembelajaran, life skills, dll serta tidak memberi tempat bagi industri
pornografi.
Langkah
antisipasi selanjutnya bagi keluarga dengan tidak meniru berbagai aksi
pornografi di rumah, memberikan pengetahuan dan pemahaman sex sejak dini oleh
bagi orangtua, komitmen/ tanggung jawab terhadap fasilitas teknologi informasi,
seperti handphone, komputer, dll.
Antisipasi
lainnya dapat dilakukan disekitar lingkungan (masyarakat, sekolah, dan warnet)
dengan mengontrol warnet sehat, yang komitmen pada kebijakan penggunaan media
teknologi informasi. Dapat juga dengan meningkatkan berbagai ceramah/ tausyiah mengenai
pandangan agama, gerakan nasional, penyuluhan tentang sex, dan narkoba
oleh lembaga-lembaga terkait, seperti BKKBN dan LSM-LSM.
Hal
terpenting dalam upaya membendung permasalahan diatas adalah kepada setiap
pribadi agar menyadari berbagai kegiatan produktif lainnya yang dapat dilakukan
melalui media teknologi informasi, tidak membuat berbagai rekaman yang
mengandung unsur pornografi dan pornoaksi, tidak menyebarkan, dan hapus jika
ditemukan.
5.
Pendidikan Tertinggal atau Pendidikan Terpanggil?
Permasalahan
lainnya dalam era teknologi informasi adalah penerapannya dibidang pendidikan
yang belum optimal, sehingga lebih cenderung terkesan tertinggal dari
perkembangan teknologi informasi itu sendiri. Dalam bidang pendidikan teknologi
informasi menggunakan istilah teknologi informasi dan komunikasi (TIK), mengacu
pada defenisi yang dikeluarkan PUSKUR, sebagai berikut :
Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi
dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang
berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan
pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan
dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari
perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi
Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung
pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan,
manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media.
Permasalahan
yang kerap ditemukan dari pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
dunia pendidikan adalah sebagai berikut:
-
Komitmen dalam pendayagunaan internet dalam pembelajaran, berupa keharusan
menyediakan dana anggaran penyediaan peralatan teknologi informasi
pendukungnya.
-
Biaya perawatan dan operasional
-
Sumber daya yang memadai dalam pengeloaannya, baik teknisi maupun operatornya.
-
Memberikan penyadaran (awareness)
baik terhadap guru maupun siswa akan pentingnya teknologi informasi dan
komunikasi dalam pembelajaran.
Sehingga
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan memungkinkan
peserta didik belajar secara mandiri melalui media yang senantiasa berkembang,
serta dapat dilakukan melalui sebuah proses pembelajaran di kelas, maupun
masyarakat belajar (learning
society)yang dapat dilakukan sepanjang hayat (long life education).
Dengan
demikian, hal yang paling mendasar dalam penerapan internet di sekolah adalah
tekad, kesiapan, da kesungguhan institusi yang diwujudkan dengan suatu
kebijakan yang menyeluruh, meliputi kebijakan berubahnya strategi pembelajaran,
kebijakan mengenai manajemen dan prosedur, kebijakan mengakses internet dan
lain-lain. Karena kesemua itu merupakan kunci utama keberhasilan pendayagunaan
untuk pembelajaran di lingkungan sekolah.
Selain itu
pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dapat dimanfaatkan sebagai media
belajar jarak jauh (BJJ) melalui siaran radio, televisi, dan internet berupa
layanan tele/video
conference yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran,
pendidikan dan pelatihan di lingkungan tenaga kependidikan yang berada di
daerah terpencil maupun daerah kepulauan. Tentunya dengan memperhatikan
berbagai pertimbangan dan perbandingan kegiatan konvensional yang dilakukan
selama ini.
6. Media
Informasi atau Media Tranparansi dan Pelayanan Publik?
Isu terakhir
yang penulis angkatkan adalah kecendrungan pemanfaatan teknologi informasi di
lingkungan pemerintahan (e-goverment)
melalui berbagai situs pemerintah daerah yang cenderung hanya berfokus pada
promosi berbagai potensi daerah guna menarik berbagai investor, dengan
melupakan berbagai upaya transparansi dan pelayanan online bagi masyarakat.
Disamping
itu, konten dari situs tersebut sangat jarang sekali untuk di update mengenai
info dan kegiatan terbaru. Hal ini dapat disebabkan pengelolaan yang kurang
optimal, serta belum terintegrasinya berbagai situs lembaga yang ada di daerah
tersebut kedalam situs utama (pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/
kota). Sehingga informasi dapat tertata dan lebih menyeluruh mengenai
perkembangan yang ada dalam pengelolaan pemerintahan di daerah tersebut.
TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI
Kamis, 06 September 2012
Selasa, 04 September 2012
Pengertian Teknologi informasi dan komunikasi
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) sebagai bagiandari ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) secara umum adalah semua yang teknologi berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan (akuisisi), pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi(Kementerian Negara Riset dan Teknologi, 2006: 6)
Teknologi informasi juga adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat, dan tepat waktu yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis,dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Berbagai defenisi mengenai teknologi informasi dan komunikasi dapat kita jumpai di berbagai media baik buku, jurnal ilmiah, maupun media on-line yang secara tidak langsung merupakan pemanfaatan dari teknologi informasi dan komunikasi tersebut. Membahas pengertian dari teknologi informasi dan komunikasi tersebut, penulis mengambil beberapa defenisi sebagai berikut :
1. Menurut PUSKUR
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
2. Menurut Munir
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
3. Menurut Warsita
Teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, dan useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna. Oleh karena itu, teknologi informasi menyediakan begitu banyak kemudahan dalam mengelola informasi dalam arti menyimpan, mengambil kembali, dan pemutahiran informasi.
4. Menurut Wikipedia
Teknologi informasi merupakan hasil rekayasa manusia terhadap penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengirman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
Berbagai defenisi mengenai teknologi informasi dan komunikasi dapat kita jumpai di berbagai media baik buku, jurnal ilmiah, maupun media on-line yang secara tidak langsung merupakan pemanfaatan dari teknologi informasi dan komunikasi tersebut. Membahas pengertian dari teknologi informasi dan komunikasi tersebut, penulis mengambil beberapa defenisi sebagai berikut :
1. Menurut PUSKUR
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.
2. Menurut Munir
Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global.
3. Menurut Warsita
Teknologi informasi adalah sarana dan prasarana (hardware, software, dan useware) sistem dan metode untuk memperoleh, mengirimkan, mengolah, menafsirkan, menyimpan, mengorganisasikan, dan menggunakan data secara bermakna. Oleh karena itu, teknologi informasi menyediakan begitu banyak kemudahan dalam mengelola informasi dalam arti menyimpan, mengambil kembali, dan pemutahiran informasi.
4. Menurut Wikipedia
Teknologi informasi merupakan hasil rekayasa manusia terhadap penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengirman informasi tersebut akan lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
A. Pengertian Teknologi
Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani, technologia, techne yang berarti ‘keahlian’ dan logia yang berarti ‘pengetahuan’. Dalam pengertian yang sempit, teknologi mengacu pada objek benda yang dipergunakan untuk kemudahan aktivitas manusia, seperti mesin, perkakas, atau perangkat keras.
Dalam pengertian yang lebih luas, teknologi dapat meliputi pengertian sistem, organisasi, juga teknik. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman, pengertian teknologi menjadi semakin meluas, sehingga saat ini teknologi merupakan sebuah konsep yang berkaitan dengan jenis penggunaan dan pengetahuan tentang alat dan keahlian, dan bagaimana ia dapat memberi pengaruh pada kemampuan manusia untuk mengendalikan dan mengubah sesuatu yang ada di sekitarnya.3
Jadi teknologi adalah semacam perpanjangan tangan manusia untuk dapat memanfaatkan alam dan sesuatu yang ada di sekelilingnya secara lebih maksimal. Dengan demikian, secara sederhana teknologi bertujuan untuk mempermudah pemenuhan kebutuhan manusia, Teknologi atau pertukangan memiliki lebih dari satu definisi. Salah satunya adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesaikan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai sebelum sains dan teknik.,Kata teknologi sering menggambarkan penemuan dan alat yang menggunakan prinsip dan proses penemuan saintifik yang baru ditemukan. Akan tetapi, penemuan yang sangat lama seperti roda da pat disebut teknologi.
B. Pengertian TIK dalam bidang pendidikan
Pemanfaatan TIK dalam pendidikan di Indonesia telah memiliki sejarah yang cukup panjang. Inisiatif menyelenggarakan siaran radio pendidikan dan televisi pendidikan sebagai upaya melakukan penyebaran informasi kesatuan-satuan pendidikan yang tersebar di seluruh nusantara, merupakan wujud dari kesadaran untuk mengoptimalkan pendayagunaan teknologi dalam membantu proses pendidikan masyarakat. Kelemahan utama siaran radio maupun televisi pendidikan adalah tidak adanya interaksi imbal balik yang seketika. Siaran bersifat searah, dari nara sumber belajar atau fasilitator kepada pembelajar. Introduksi komputer dengan kemampuannya mengolah dan menyajikan tayangan multimedia (teks, grafis, gambar, suara, dan movie) memberikan peluang baru untuk mengatasi kelemahan yang tidak dimiliki siaran radio dan televisi.
Langganan:
Postingan (Atom)